"Terkait hati, banyak hal yang terkadang tak masuk akal. misalnya, memilih setia walaupun tanpa kejelasan..harapan yang bersinar-sinar ketika ada sms masuk tanya 'hai, apa kabar?'..bahkan menyelesaikan apapun secepatnya biar bisa 'meluangkan' waktu buat si dia, yang padahal lagi-lagi belum pasti jadi. Yah, karena manusia punya rasa" -Rohadi Apri.
Kadang
aku bingung dengan pilihan.
Ketika hati harus memilih bertahan atau melepaskan.Ketika keadaaan memaksaku untuk bertahan dalam ketidakpastian.
Sangat menyedihkan ketika jiwa mengetahui bahwa dia tak akan menjadi milik ku, bahkan pada janjinya untuk menemuiku tak pernah dia ingat lagi.
Berkali-kali aku katakan kepada perasaanku,
“hey, seharusnya kau menyerah. Lihatlah dia, dia tak menginginkanmu!”
Tentu, perasaanku menolak.
Lalu ku katakan lagi,
“Apakah kau bodoh, dia tidak akan menepati janjinya!”
Bagaimana pun, dia adalah lelaki yang berhasil menguasai pikiranku.
Dia adalah lelaki yang berhasil merebut perasaanku.
Akan tampak bodoh jika aku melupakan apa yang sudah ku pilih.
Bahkan jika saja dia harus meninggalkan perasaanku, aku tak akan mau mengusirnya.
Akan kubiarkan dia melangkah meninggalkan perasaanku sendiri.
Aku tak ingin menangisinya, bahkan saat aku merasa sesakit ini.
Aku tak peduli, aku tetap mencintaimu.