Ya, memang. Tapi dimana mereka? temanku yang menolak mengantarku ke toko buku untuk bertemu seorang penulis, yang mengaku bahwa kakinya sedang sakit, sehari setelahnya mengajakku ke acara ulangtahun temannya, teman barunya di kampus, yang belum begitu dia kenal, yang sama sekali tidak aku kenal. Sontak aku emosi, aku menolak ajakannya. Bukan dendam, hanya ingin menegaskan bahwa aku bukan babunya yang bisa dia suruh kapan saja. Lalu, kemana teman-temanku yang lainnya? Yang sok mengajak bertemu lewat akun twitter, mereka juga hilang. Ya, hidupku mulai sepi. Aku mulai membenci mereka. Bagaimana dengan teman baru ku di universitas? Aku tidak merasa dekat dengan mereka, hanya beberapa yang dekat, hanya si Nur si Arum dan si Dila. Itupun hanya dekat saat di kampus. Semua kekesalanku hanya bisa aku limpahkan lewat coretan dan tulisan. Kenapa tidak cerita ke orangtua? Menurut mereka, ceritaku tidak penting, terkadang hanya kata "bodoh" yang mereka ucap kepadaku saat aku bercerita. Lalu harus kepada siapa aku melimpahkan semua keluh kesah ku? Pacar? ha ha ha that's bullshit! Semua yang ada hanyalah omong kosong. Jiwaku mulai menandakan keapatisan terhadap lingkunganku. Aku sendiri bingung harus berbuat apa. Senyum yang aku tampakkan hanyalah senyum palsu. Aku mulai sulit tidur, mungkin ini tanda-tanda gejala stress. Yep, saking monotonnya aku sampai bingung bagaimana menjalani hidup :)
Monoton
Senin, 22 April 2013
Ya, memang. Tapi dimana mereka? temanku yang menolak mengantarku ke toko buku untuk bertemu seorang penulis, yang mengaku bahwa kakinya sedang sakit, sehari setelahnya mengajakku ke acara ulangtahun temannya, teman barunya di kampus, yang belum begitu dia kenal, yang sama sekali tidak aku kenal. Sontak aku emosi, aku menolak ajakannya. Bukan dendam, hanya ingin menegaskan bahwa aku bukan babunya yang bisa dia suruh kapan saja. Lalu, kemana teman-temanku yang lainnya? Yang sok mengajak bertemu lewat akun twitter, mereka juga hilang. Ya, hidupku mulai sepi. Aku mulai membenci mereka. Bagaimana dengan teman baru ku di universitas? Aku tidak merasa dekat dengan mereka, hanya beberapa yang dekat, hanya si Nur si Arum dan si Dila. Itupun hanya dekat saat di kampus. Semua kekesalanku hanya bisa aku limpahkan lewat coretan dan tulisan. Kenapa tidak cerita ke orangtua? Menurut mereka, ceritaku tidak penting, terkadang hanya kata "bodoh" yang mereka ucap kepadaku saat aku bercerita. Lalu harus kepada siapa aku melimpahkan semua keluh kesah ku? Pacar? ha ha ha that's bullshit! Semua yang ada hanyalah omong kosong. Jiwaku mulai menandakan keapatisan terhadap lingkunganku. Aku sendiri bingung harus berbuat apa. Senyum yang aku tampakkan hanyalah senyum palsu. Aku mulai sulit tidur, mungkin ini tanda-tanda gejala stress. Yep, saking monotonnya aku sampai bingung bagaimana menjalani hidup :)
Diposting oleh Listyo Hapsari di 06.35 0 komentar
SEMRAWUT
Jumat, 19 April 2013
Lega rasanya, lalu aku pun kirim-kirim sms ke seorang kawan, biasalah ngajak main, mumpung ada seorang Penulis kesukaanku yang berdomisili di Bandung sedang main-main ke Jogja. Tapi temanku jawab "Maaf ya, kaki ku nggak memungkinkan buat keluar". Ini sungguh kampret sekali, kemarin aku sms dia untuk tanya posisinya, dia jawab "Aku lagi jalan-jalan sama mbak ku nih, kenapa?". Oh what a horrible day! Teman seperjuangan yang tidak ada saat aku butuh! Setiap dia butuh dan ada perlu, dia datang. Tapi giliran aku butuh, dia pergi :) Setiap dia putus, pasti dia nangis-nangis dateng ke aku, disuruhnya aku buat anter-anter dia kemanapun dia mau. Tapi giliran dia udah punya pacar, aku dibuang :) Tapi enggak apa-apa karna memang begitu fungsinya teman, dan hidupku kembali monoton! Sorenya aku kumpul rapat sebuah organisasi di kampus ku, membahas tentang seni rupa, seni lukis. Kami sepakat untuk mengadakan latihan melukis secara rutin tiap minggunya. Kakak yang mengajari kami sangatlah hebat, namanya mas Hexta. Lukisan wajah yang dia bikin super duper awesome!!!! Dia mampu menghidupi dirinya sendiri dengan hanya melukis, dan itu keren!!!! Dan dari cerita hidup beliau lah, aku mulai mensyukuri hidup. Aku mulai menyadari bahwa hidupku sudah sangat luar biasa. Sehabis maghrib aku pulang. Gerimis disini sangat seksi, dan aku suka. Tidak perlu pakai mantel, kan aku suka hujan. Kalau suka hujan kenapa harus pakai mantel? kenapa harus pakai payung? hehehe sampai rumah basah kuyup. Dan hujan-hujan malam ini membuat aku bahagia, setelah banyak kejadian buruk yang membuat unmood hari ini, dan harus tetap bersyukur. Ya Allah ya Tuhanku yang Maha Segala-galanya, terimakasih untuk pelajaran hari ini. Aku bisa menghargai hidup yang telah Kau beri. Aku menjadi mengerti bahwa teman yang benar-benar teman itu sulit untuk di cari. Aku menjadi lebih sabar dalam masalah seperti ini :)
Diposting oleh Listyo Hapsari di 07.57 0 komentar
Sedang Proses..
Minggu, 14 April 2013
Dunia ku mulai hampa, begitu kosong tak beraturan.
Mulai sering melupakan hal-hal kecil, namun belum bisa melupakan kamu.
Iya, aku sedang mencoba.
Butuh waktu yang panjang untuk benar-benar melupakan perasaan ini.
Aku tahu bahwa sosok mu sulit untuk dilupakan begitu saja.
Karna saat aku menyukaimu, itu sangatlah gampang.
Memang bukan fisikmu yang aku suka.
tapi ada yang menyembul dalam pikiranku, tentang kamu.
Kamu seperti mawar merah, begitu indah namun menyakitkan.
Seringkali durimu menancap saat aku coba menggapaimu.
Atau mungkin ini lebuh baik untukku?
Membiarkanmu tidur terlelap tanpa ku ganggu.
Ah, sulitnya proses ini.
Masih belum bisa dikatakan bahwa ini sebuah progress.
Kamu begitu indah, sulit untuk dilupakan.
Bagaimana bisa aku melupakan lelaki seindah dirimu?
Yang bahkan belum sempat bertemu pun aku sudah rindu.
Yang setiap malam harinya mampu membuatku terlihat tolol,
memeriksa henpon yang bahkan tidak berbunyi.
Yang mampu membuatku mencinta, walau ku tahu tak mungkin bisa.
Yang mampu membuatku memeriksa akun jejaring sosialmu setiap saat.
Yang mampu menghipnotisku untuk melihat kumpulan foto di akunmu.
Aku mungkin memang bodoh.
Tapi aku sadar bahwa aku benar-benar suka.
Kamu yang menyebalkan, yang mampu membuat hidupku berubah.
Mampu merusak kebahagiaanku.
Mampu mengubah sedih menjadi bahagia.
Mampu membuatku sadar, bahwa hidup tak harus memikirkan cinta.
Kamu memang hebat.
Membuatku tak karuan dalam berpikir.
Tapi aku menikmatinya :)
Diposting oleh Listyo Hapsari di 11.34 0 komentar