Kejadian ini entah berawal kapan. Tapi yang pasti, saat aku berhasil mendapatkan nilai yang lumayan bagus dari mata pelajaran Bahasa Indonesia. Aku memang menyukai sastra dan bahasa Indonesia, bahasa sakral yang semakin dipelajari semakin membuat penasaran. Mulai pada saat itulah, teman dekat dan teman-teman dikelasku memanggil namaku dengan sebutan 'mbak sastra', aku tidak membenci sebutan itu tapi aku tidak suka. Karena saat nilai bahasaku menurun, aku merasa tidak pantas mendapat panggilan seperti itu. Bisakah kalian diam sejenak? Bisakah kalian tidak menggunakan sebutan itu? Karena semakin lama didengar, semakin aku merasa risih :) semoga kalian mengerti. Sebutan itu hanya diperuntukkan kepada orang yang benar-benar mengerti, memahami, dan mempunyai jiwa sastra. Aku menyukai sastra bukan karena apa, tapi karena menurutku sastra adalah seni. Aku menyukai seni musik, walaupun aku belum bisa bermain alat musik. Aku menyukai seni pahat, walaupun aku tak yakin dapat memahat. Aku menyukai seni lukis, walaupun aku tidak memiliki bakat. Aku menyukai seni teatrikal, walaupun aku belum pernah bermain pentas sandiwara itu. Aku hanya menyukai, aku sangat menikmati semua seni. Seni apapun akan tampak sangat indah karena memang begitulah arti seni.
Sebutan yang #ehem Sedikit Menyebalkan
Selasa, 17 April 2012
Diposting oleh Listyo Hapsari di 05.07 0 komentar
Manipulasi Bahagia
Selasa, 10 April 2012
Ada seorang teman yang dengan enteng selalu bilang `aku tuh nggak pengen ketawa, tapi kalo diem aja tuh rasanya sepi terus jadi pengen ketawa` temanku ini sangat aneh. Namanya Vinda tapi sering dipanggil dengan sebutan Subur, mungkin dia mendapat panggilan ini karena dia memiliki badan yang aduhai (baca : maaf frontal). Dia selalu ingin mati, menurutnya mati adalah salah satu menuju kebahagiaan. Aku berani bertaruh bahwa dia pernah melakukan percobaan bunuh diri hahaha. Dan aku berani bertaruh, bahwa dia akan marah-marah saat melihat dan membaca tulisanku ini. Hey wahai teman, seharusnya kamu tau kalau waktumu itu sangat berharga. Kebahagiaan itu perlu dan dibutuhkan di dalam hidup ini. Seharusnya kamu bisa bahagia karena tertawa. Bukankah SpongeBob SquarePants selalu mengajarkan kita untuk selalu tertawa? Bayangkan jika dihidupmu tidak pernah tertawa? Wajahmu akan mengkerut dan menjadi tua :D maka tertawalah teman! Jangan biarkan kesedihan menyelimuti hidupmu. Mari tertawa Subuuuurrr :D
Diposting oleh Listyo Hapsari di 22.56 0 komentar
Gosip Busuk Bernanah!
Gosip ini bermula saat temanku (sebut saja Av) dia mengirim pesan singkat ke nomor telepon genggamku `kamu dekat dengan *sensor?` bagaimana bisa gosip seperti ini beredar? Aku tidak akan mengasihani diriku sendiri hanya karena berhasil menjadi korban gosip dari manusia yang memiliki mulut bernanah ini. Aku hanya merasa iba saat lelaki yang dikabarkan dekat denganku ini, cepat atau lambat dia akan semakin menjauhiku. Aku takut jika dia memutuskan hubungan pertemanan kami. Demi apapun, aku tak ingin seperti ini. Aku ingin lekas lulus dari masa putih abu-abu ku ini. Aku ingin terhindar dari gosip busuk murahan ini. Untuk orang yang menggosipkanku, semoga Tuhan menyadarkanmu! Amin.
Diposting oleh Listyo Hapsari di 05.25 0 komentar
Kisah Usang Tak Bertuan.
Berawal dibulan Juli 2009. Saat ospek SMA diadakan, aku mendapati diriku berada di kelas XF. Di sinilah kisah ini dimulai, tanpa permisi kupalingkan wajahku menuju sudut belakang kanan kelasku. Ya, sejak saat itu aku mulai bermain hati. Kenapa harus dia? Kenapa bukan yang lain saja?. Lelah memang yang aku rasakan. Tiga tahun aku mencoba meredam segalanya, tiga tahun aku mencoba menjalin sebuah ikatan dengan lelaki yang lain, dan tiga tahun pula perasaanku tetap hanya untuknya. Namun, saat seorang dari temanku berkata bahwa 'dia' merasa iba namun tak mungkin 'dia' memiliki perasaan yang sama denganku, benar saja aku mulai menyerah! Mulai menghindar darinya. Mulai menarik semua hasrat untuk memiliki. Mulai berpikir bahwa segala keinginanku belum tentu dapat kuwujudkan dalam hitungan tahun. Aku tersadar akan mimpiku yang sangat melambung tinggi, dan seketika mimpi itu serasa menghempaskanku dari tingginya yang mungkin tak dapat dihitung seberapa tinggi. Aku terhempas, aku rapuh, aku terpecah, aku tak dapat membenarkan segala yang ingin ku capai. Mungkin memang terdengar sedikit gila, namun tidak apa karena dalam keadaan apapun aku harus berbahagia. Aku tidak memaksakan diri, aku bisa berubah menjadi aku yang bahagia lagi. Berpura-pura tidak terjadi apa-apa, berpura-pura yang bahwa sesungguhnya berbeda. Aku sadar telah menyia-nyiakan waktu yang terbuang selama tiga tahun ini. Tapi yakinlah, saat aku kuliah nanti, aku akan menjadi diriku sendiri. Aku tidak akan menemuimu, tidak akan mencari tahu tentang kabarmu, tidak akan mencari tahu keberadaanmu, tidak akan bersembunyi untuk melihat dan mengagumimu, dan akan mencoba melupakanmu walau mungkin berat untuk dicoba. Aku sangat bangga padamu, aku berterimakasih karenamu. Berbahagialah :)
Diposting oleh Listyo Hapsari di 00.53 0 komentar