Kejadian ini entah berawal kapan. Tapi yang pasti, saat aku berhasil mendapatkan nilai yang lumayan bagus dari mata pelajaran Bahasa Indonesia. Aku memang menyukai sastra dan bahasa Indonesia, bahasa sakral yang semakin dipelajari semakin membuat penasaran. Mulai pada saat itulah, teman dekat dan teman-teman dikelasku memanggil namaku dengan sebutan 'mbak sastra', aku tidak membenci sebutan itu tapi aku tidak suka. Karena saat nilai bahasaku menurun, aku merasa tidak pantas mendapat panggilan seperti itu. Bisakah kalian diam sejenak? Bisakah kalian tidak menggunakan sebutan itu? Karena semakin lama didengar, semakin aku merasa risih :) semoga kalian mengerti. Sebutan itu hanya diperuntukkan kepada orang yang benar-benar mengerti, memahami, dan mempunyai jiwa sastra. Aku menyukai sastra bukan karena apa, tapi karena menurutku sastra adalah seni. Aku menyukai seni musik, walaupun aku belum bisa bermain alat musik. Aku menyukai seni pahat, walaupun aku tak yakin dapat memahat. Aku menyukai seni lukis, walaupun aku tidak memiliki bakat. Aku menyukai seni teatrikal, walaupun aku belum pernah bermain pentas sandiwara itu. Aku hanya menyukai, aku sangat menikmati semua seni. Seni apapun akan tampak sangat indah karena memang begitulah arti seni.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar