Berawal dibulan Juli 2009. Saat ospek SMA diadakan, aku mendapati diriku berada di kelas XF. Di sinilah kisah ini dimulai, tanpa permisi kupalingkan wajahku menuju sudut belakang kanan kelasku. Ya, sejak saat itu aku mulai bermain hati. Kenapa harus dia? Kenapa bukan yang lain saja?. Lelah memang yang aku rasakan. Tiga tahun aku mencoba meredam segalanya, tiga tahun aku mencoba menjalin sebuah ikatan dengan lelaki yang lain, dan tiga tahun pula perasaanku tetap hanya untuknya. Namun, saat seorang dari temanku berkata bahwa 'dia' merasa iba namun tak mungkin 'dia' memiliki perasaan yang sama denganku, benar saja aku mulai menyerah! Mulai menghindar darinya. Mulai menarik semua hasrat untuk memiliki. Mulai berpikir bahwa segala keinginanku belum tentu dapat kuwujudkan dalam hitungan tahun. Aku tersadar akan mimpiku yang sangat melambung tinggi, dan seketika mimpi itu serasa menghempaskanku dari tingginya yang mungkin tak dapat dihitung seberapa tinggi. Aku terhempas, aku rapuh, aku terpecah, aku tak dapat membenarkan segala yang ingin ku capai. Mungkin memang terdengar sedikit gila, namun tidak apa karena dalam keadaan apapun aku harus berbahagia. Aku tidak memaksakan diri, aku bisa berubah menjadi aku yang bahagia lagi. Berpura-pura tidak terjadi apa-apa, berpura-pura yang bahwa sesungguhnya berbeda. Aku sadar telah menyia-nyiakan waktu yang terbuang selama tiga tahun ini. Tapi yakinlah, saat aku kuliah nanti, aku akan menjadi diriku sendiri. Aku tidak akan menemuimu, tidak akan mencari tahu tentang kabarmu, tidak akan mencari tahu keberadaanmu, tidak akan bersembunyi untuk melihat dan mengagumimu, dan akan mencoba melupakanmu walau mungkin berat untuk dicoba. Aku sangat bangga padamu, aku berterimakasih karenamu. Berbahagialah :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar