Hari-hari ku mulai semrawut (nggak karuan). Di mulai dengan ujian filsafat yang menurutku sangat, sangat, sangat, sangat, sangat, sangat menyedihkan. Susah payah menghapal, ternyata lupa apa yang dihapal. Lembar jawaban aku isi secara ngawur, seperti seni, bebas berkreasi :) lanjut lah aku karena pusing mikir ujian, langsung mampir warung mie ayam, dan memesan mie ayam pakai bakso, pakai micin, pakai jamur, pakai sawi, pakai pangsit, pakai bakso goreng, enak, enak sekali. Sampai akhirnya aku sadar kalau tugas resume materi Sejarah Perpustakaan Islam belum selesai, dan hebatnya inilah hari terakhir pengumpulan. Aku syoook! Langsung ku kebut cari-cari bahan materi di internet, rada copas sih, tapi biarin! Aku terlanjur sebel duluan sih :) langsung sehabis jumatan aku kumpul, jeng jeng jeng si dosen ada di kursinya, menghadap leptop dengan tatapan serius, "emm... Pak, Saya mau ngumpul tugas" sambil nyodorin tugas. Beliau jawab "Kenapa baru sekarang? Kapan jadwal terakhir kumpul tugas ini?", aku jelas nggak mau kalah galak dan menjawab "Kan terakhir tanggal 19, Pak!", dan kemudian beliau luluh memberikan amplop wadah tugas dan tentunya presensi :)
Lega rasanya, lalu aku pun kirim-kirim sms ke seorang kawan, biasalah ngajak main, mumpung ada seorang Penulis kesukaanku yang berdomisili di Bandung sedang main-main ke Jogja. Tapi temanku jawab "Maaf ya, kaki ku nggak memungkinkan buat keluar". Ini sungguh kampret sekali, kemarin aku sms dia untuk tanya posisinya, dia jawab "Aku lagi jalan-jalan sama mbak ku nih, kenapa?". Oh what a horrible day! Teman seperjuangan yang tidak ada saat aku butuh! Setiap dia butuh dan ada perlu, dia datang. Tapi giliran aku butuh, dia pergi :) Setiap dia putus, pasti dia nangis-nangis dateng ke aku, disuruhnya aku buat anter-anter dia kemanapun dia mau. Tapi giliran dia udah punya pacar, aku dibuang :) Tapi enggak apa-apa karna memang begitu fungsinya teman, dan hidupku kembali monoton! Sorenya aku kumpul rapat sebuah organisasi di kampus ku, membahas tentang seni rupa, seni lukis. Kami sepakat untuk mengadakan latihan melukis secara rutin tiap minggunya. Kakak yang mengajari kami sangatlah hebat, namanya mas Hexta. Lukisan wajah yang dia bikin super duper awesome!!!! Dia mampu menghidupi dirinya sendiri dengan hanya melukis, dan itu keren!!!! Dan dari cerita hidup beliau lah, aku mulai mensyukuri hidup. Aku mulai menyadari bahwa hidupku sudah sangat luar biasa. Sehabis maghrib aku pulang. Gerimis disini sangat seksi, dan aku suka. Tidak perlu pakai mantel, kan aku suka hujan. Kalau suka hujan kenapa harus pakai mantel? kenapa harus pakai payung? hehehe sampai rumah basah kuyup. Dan hujan-hujan malam ini membuat aku bahagia, setelah banyak kejadian buruk yang membuat unmood hari ini, dan harus tetap bersyukur. Ya Allah ya Tuhanku yang Maha Segala-galanya, terimakasih untuk pelajaran hari ini. Aku bisa menghargai hidup yang telah Kau beri. Aku menjadi mengerti bahwa teman yang benar-benar teman itu sulit untuk di cari. Aku menjadi lebih sabar dalam masalah seperti ini :)
Lega rasanya, lalu aku pun kirim-kirim sms ke seorang kawan, biasalah ngajak main, mumpung ada seorang Penulis kesukaanku yang berdomisili di Bandung sedang main-main ke Jogja. Tapi temanku jawab "Maaf ya, kaki ku nggak memungkinkan buat keluar". Ini sungguh kampret sekali, kemarin aku sms dia untuk tanya posisinya, dia jawab "Aku lagi jalan-jalan sama mbak ku nih, kenapa?". Oh what a horrible day! Teman seperjuangan yang tidak ada saat aku butuh! Setiap dia butuh dan ada perlu, dia datang. Tapi giliran aku butuh, dia pergi :) Setiap dia putus, pasti dia nangis-nangis dateng ke aku, disuruhnya aku buat anter-anter dia kemanapun dia mau. Tapi giliran dia udah punya pacar, aku dibuang :) Tapi enggak apa-apa karna memang begitu fungsinya teman, dan hidupku kembali monoton! Sorenya aku kumpul rapat sebuah organisasi di kampus ku, membahas tentang seni rupa, seni lukis. Kami sepakat untuk mengadakan latihan melukis secara rutin tiap minggunya. Kakak yang mengajari kami sangatlah hebat, namanya mas Hexta. Lukisan wajah yang dia bikin super duper awesome!!!! Dia mampu menghidupi dirinya sendiri dengan hanya melukis, dan itu keren!!!! Dan dari cerita hidup beliau lah, aku mulai mensyukuri hidup. Aku mulai menyadari bahwa hidupku sudah sangat luar biasa. Sehabis maghrib aku pulang. Gerimis disini sangat seksi, dan aku suka. Tidak perlu pakai mantel, kan aku suka hujan. Kalau suka hujan kenapa harus pakai mantel? kenapa harus pakai payung? hehehe sampai rumah basah kuyup. Dan hujan-hujan malam ini membuat aku bahagia, setelah banyak kejadian buruk yang membuat unmood hari ini, dan harus tetap bersyukur. Ya Allah ya Tuhanku yang Maha Segala-galanya, terimakasih untuk pelajaran hari ini. Aku bisa menghargai hidup yang telah Kau beri. Aku menjadi mengerti bahwa teman yang benar-benar teman itu sulit untuk di cari. Aku menjadi lebih sabar dalam masalah seperti ini :)
0 komentar:
Posting Komentar